Pernahkah kau merasa sangat nyaman dan cinta terhadap pekerjaan mu? Kalau iya, beruntunglah. Karena kau melakukannya dengan hati yang ikhlas tanpa memperhitungkan imbalan yang kau dapat. Tapi, jika kau tidak merasakannya, mungkin kau harus bertanya lagi pada hati nurani mu, sudah ikhlas kah kamu menjalaninya? atau hanya sekedar tuntutan? Cek lagi niatnya ^^,
Setiap episode kehidupan, itu sudah ditulis skenarionya oleh Allah. Tinggal bagaimana kita menjalananinya. Aku selalu percaya bahwa Allah tak akan menempatkan hambaNya di tempat yang salah. Karena Allah selalu tau apa yang terbaik bagi hambaNya. Tapi kadang kitanya saja yang tak pernah peka dengan sinyal yang Allah berikan.
Kalau kau bertanya apakah aku sangat menikmati pekerjaanku, aku menjawab dengan mantap 'YA' , bagaimana tidak, ketika sudah waktunya pulang namun aku masih bersantai-santai untuk menunda pulang. Bukan karena aku tak betah di rumah, tapi aku merasa tempat kerjaku adalah rumah kedua bagiku. Kalau kau bertanya lagi, apakah yang membuat ku seperti ini, ada penyemangatkah, siapa ia? Penyemangatku adalah mereka.. Anak-anak yang berhak mendapatkan pendidikan yang layak apapun kondisinya.
Aku bekerja sebagai guru. Ah bukan bekerja, tapi mengabdikan diri. Kenapa? Karena hak yang aku dapat setiap bulannya aku anggap bonus atas apa yang aku lakukan. Kalian juga pasti tahu jika penghasilan guru honorer itu seperti apa, maka dari itu aku tak pernah berpatok pada penghasilan yang aku dapatkan.
Salah seorang guru, Cikgu Salim, beliau berkata "kita harus menunjukkan profesionalitas sebagai pendidik bagaimanapun kondisi kita. Jangan karena diawasi atasan atau karena upah. Kalau kita bisa melakukan yang terbaik, lakukanlah. karena yang kita pertanggungjawabkan adalah masa depan generasi penerus bangsa."
Menjadi guru itu tidak mudah. Dulu, aku berpikir hanya mengajarkan materi begitu saja. Tapi ternyata amat sangat jauh sekali dari bayangan. Ketika kau menjadi guru, kau harus memahami setiap karakter muridmu. Bagaimana cara mereka agar mudah menerima apa yang disampaikan. Bagaimana cara mereka agar tergali potensinya. Bagaimana cara mengembangkan kemampuan dan jiwa kompetisi mereka. Everyone is unique. Karena ketika kita salah menyampaikan, maka akan memberikan sumbangsih kehancuran bagi negara.
Aku ingin bercerita tentang amanahku di tahun ajaran baru ini. Tahun ajaran ini aku diamanahi untuk menghadle kelas 5. Setelah tahun lalu aku menghandle kelas 2. Tanpa ku jelaskan kalian tau perbedaannya. Tahun ini, luar biasa ekstra keras. menghadapi anak-anak dalam masa peralihan. Masa-masa dimana mereka mulai terlihat perubahan hormonnya, serta emosionalnya. Kelas 5, heterogennya kebangetan. Yang membuatku semangat adalah karena mereka pun semangat menuntut ilmu. Mereka itu hebat dengan kecerdasannya masing-masing. Aku yakin mereka adalah calon generasi penerus yang hebat. Meskipun hanya berjumlah 7 orang, tapi mereka tak kalah hebat dengan yang lainnya.
Ketika pencampuran dewasa dan anak-anak terlihat, mereka sangat menggemaskan. Meskipun untuk mengikuti mood mereka aku masih harus banyak belajar. Mereka, yang selalu membuat aku gemas dengan tingkah abegeh nya ^^,
Mulai dari yang super cuek, demen caper, tengil tapi kocak, introvert kebangetan, emosian tapi sering menggemaskan, manja, bahkan ada yang diidolakan sama adik-adik kelasnya. Semangatnya mereka menuntut ilmu, keberanian mereka ketika speak up, kekonyolan mereka, kritisnya mereka, jeniusnya mereka dan masih banyak yang lainnya.
Mereka membuat aku untuk terus belajar, membangkitkan semangat mereka, mengobarkan semangat menuntut ilmu, dan menjadi bagian hidup mereka dalam mencapai apa yang diinginkan. Karena mereka, aset berharga Indonesia. Jadi investasi akhiratnya Ms. Hani ya :)
Setiap episode kehidupan, itu sudah ditulis skenarionya oleh Allah. Tinggal bagaimana kita menjalananinya. Aku selalu percaya bahwa Allah tak akan menempatkan hambaNya di tempat yang salah. Karena Allah selalu tau apa yang terbaik bagi hambaNya. Tapi kadang kitanya saja yang tak pernah peka dengan sinyal yang Allah berikan.
Kalau kau bertanya apakah aku sangat menikmati pekerjaanku, aku menjawab dengan mantap 'YA' , bagaimana tidak, ketika sudah waktunya pulang namun aku masih bersantai-santai untuk menunda pulang. Bukan karena aku tak betah di rumah, tapi aku merasa tempat kerjaku adalah rumah kedua bagiku. Kalau kau bertanya lagi, apakah yang membuat ku seperti ini, ada penyemangatkah, siapa ia? Penyemangatku adalah mereka.. Anak-anak yang berhak mendapatkan pendidikan yang layak apapun kondisinya.
Aku bekerja sebagai guru. Ah bukan bekerja, tapi mengabdikan diri. Kenapa? Karena hak yang aku dapat setiap bulannya aku anggap bonus atas apa yang aku lakukan. Kalian juga pasti tahu jika penghasilan guru honorer itu seperti apa, maka dari itu aku tak pernah berpatok pada penghasilan yang aku dapatkan.
Salah seorang guru, Cikgu Salim, beliau berkata "kita harus menunjukkan profesionalitas sebagai pendidik bagaimanapun kondisi kita. Jangan karena diawasi atasan atau karena upah. Kalau kita bisa melakukan yang terbaik, lakukanlah. karena yang kita pertanggungjawabkan adalah masa depan generasi penerus bangsa."
Menjadi guru itu tidak mudah. Dulu, aku berpikir hanya mengajarkan materi begitu saja. Tapi ternyata amat sangat jauh sekali dari bayangan. Ketika kau menjadi guru, kau harus memahami setiap karakter muridmu. Bagaimana cara mereka agar mudah menerima apa yang disampaikan. Bagaimana cara mereka agar tergali potensinya. Bagaimana cara mengembangkan kemampuan dan jiwa kompetisi mereka. Everyone is unique. Karena ketika kita salah menyampaikan, maka akan memberikan sumbangsih kehancuran bagi negara.
Aku ingin bercerita tentang amanahku di tahun ajaran baru ini. Tahun ajaran ini aku diamanahi untuk menghadle kelas 5. Setelah tahun lalu aku menghandle kelas 2. Tanpa ku jelaskan kalian tau perbedaannya. Tahun ini, luar biasa ekstra keras. menghadapi anak-anak dalam masa peralihan. Masa-masa dimana mereka mulai terlihat perubahan hormonnya, serta emosionalnya. Kelas 5, heterogennya kebangetan. Yang membuatku semangat adalah karena mereka pun semangat menuntut ilmu. Mereka itu hebat dengan kecerdasannya masing-masing. Aku yakin mereka adalah calon generasi penerus yang hebat. Meskipun hanya berjumlah 7 orang, tapi mereka tak kalah hebat dengan yang lainnya.
Ketika pencampuran dewasa dan anak-anak terlihat, mereka sangat menggemaskan. Meskipun untuk mengikuti mood mereka aku masih harus banyak belajar. Mereka, yang selalu membuat aku gemas dengan tingkah abegeh nya ^^,
Mulai dari yang super cuek, demen caper, tengil tapi kocak, introvert kebangetan, emosian tapi sering menggemaskan, manja, bahkan ada yang diidolakan sama adik-adik kelasnya. Semangatnya mereka menuntut ilmu, keberanian mereka ketika speak up, kekonyolan mereka, kritisnya mereka, jeniusnya mereka dan masih banyak yang lainnya.
Mereka membuat aku untuk terus belajar, membangkitkan semangat mereka, mengobarkan semangat menuntut ilmu, dan menjadi bagian hidup mereka dalam mencapai apa yang diinginkan. Karena mereka, aset berharga Indonesia. Jadi investasi akhiratnya Ms. Hani ya :)
Adel - Feri - Aman - Fathir - Iqbal - Racle - Ukhta
Mens Black Titanium Wedding Band - Tour Dates - Tioga
BalasHapusVisit our tour dates page to titanium mountain bikes see 출장샵 how titanium pan much our Mens Black silicone dab rig with titanium nail titanium wedding revlon hair dryer brush titanium band has achieved at Tour Dates.