Langsung ke konten utama

Tenang Saja, Aku Sudah Merelakanmu.

Desember lalu, kita menanam harapan disini. Di Kota Seribu Bukit, yang juga ku sebut Seribu Impian, dan Seribu Harapan. Ya, nama kotanya adalah Trenggalek. Mengingat semua hal yang kita lalui bersama, rasanya membuat hati semakin terasa dihujam oleh ledakan kenangan.

Awalnya, aku merasa salut atas pengorbananmu menemui keluarga ku. Dengan berbekal doa dan harapan, kamu mantapkan hati untuk mengutarakan niat serius. Tak ku sangka, keluarga ku menyambut hangat kedatanganmu, seolah sudah menganggapmu menjadi bagian dari keluarga. Bulan demi bulan berlalu. Hingga tiba waktunya semakin dekat. Hanya menghitung minggu.

Entah apa yang membuatku tak bersemangat untuk benar-benar mengurus semuanya yang seharusnya menjadi kebahagiaan kita bersama. Semakin mendekati, sikapmu semakin membuatku bingung. Menjauh dan tak pernah mau membahas hal penting itu.

Aku pasrah dan hanya bisa berdoa. Jika memang kamu yang dipilihkanNya, pasti akan dipermudah. Istikharahku terjawab, satu hal yang tak bisa ku terima ketika orang tua mu berniat menjodohkanmu dengan wanita lain dan membatalkan kesepakatan kita. Kau pun tak bisa menolak karena kepatuhanmu pada orang tuamu. Aku berontak. Merasa tak adil. Mengapa harus seperti diiyakan jika pada akhirnya memutuskan membatalkan sepihak.

Pahit memang, perih seperti tersayat-sayat. Tapi Alhamdulillah rencana yang harusnya bahagia belum tersebar.
Satu hal yang ku syukuri, Allah memisahkan kita sebelum benar-benar bersatu. Tak terbayang jika kita sudah terikat lantas orang tuamu tak berpihak. Akan menjadi lebih runyam jadinya.
Saat ini, aku hanya bisa mendoakanmu. Semoga kamu bahagia bersama pilihan orang tuamu.
Tenang, aku sudah merelakanmu bersamanya.

Dari,
Aku yang pernah kamu perjuangkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siklus Udara (Daur Biogeokimia)

  Karangan Persuasi Siklus Udara Oleh : Muhammad Iqbal SD5, SD Islam PLUS Edu/Prog Siklus udara berawal dari asap pabrik, asap mobil, dan napas yang dikeluarkan oleh makhluk hidup mengandung  CO2 dan diserap oleh tumbuhan melalui klorofil tumbuhan. Lalu tumbuhan mengeluarkan O2 yang nanti akan dihirup oleh manusia, dan manusia mengeluarkan CO2 yang akan diserap lagi oleh tumbuhan. Siklus udara disebut juga daur karbon / daur biogeokimia artinya adalah Biologi (Makhluk Hidup), Geografi (Lingkungan), dan kimia/senyawa (CO2 dan O2 ). Karbon dioksida di bumi sekitar 0,0030 % didapat dari : respirasi napas manusia, pembakaran hutan, asap pabrik dan erupsi gunung, jasad makhluk hidup yang diurai oleh dekomposer menjadi batu kapur, arang, dan minyak bumi yang akan digunakan untuk bahan industri/pabrik. Proses Biogeokimia berawal dari tumbuhan yang akan dimanfaatkan oleh lingkungan lalu kembali lagi diserap tumbuhan dalam bentuk senyawa/zat ( CO2 dan O2 ). Dalam tumbuhan a

Tentang Mereka yang Menjadi Penyemangatku

Pernahkah kau merasa sangat nyaman dan cinta terhadap pekerjaan mu? Kalau iya, beruntunglah. Karena kau melakukannya dengan hati yang ikhlas tanpa memperhitungkan imbalan yang kau dapat. Tapi, jika kau tidak merasakannya, mungkin kau harus bertanya lagi pada hati nurani mu, sudah ikhlas kah kamu menjalaninya? atau hanya sekedar tuntutan? Cek lagi niatnya ^^, Setiap episode kehidupan, itu sudah ditulis skenarionya oleh Allah. Tinggal bagaimana kita menjalananinya. Aku selalu percaya bahwa Allah tak akan menempatkan hambaNya di tempat yang salah. Karena Allah selalu tau apa yang terbaik bagi hambaNya. Tapi kadang kitanya saja yang tak pernah peka dengan sinyal yang Allah berikan. Kalau kau bertanya apakah aku sangat menikmati pekerjaanku, aku menjawab dengan mantap 'YA' , bagaimana tidak, ketika sudah waktunya pulang namun aku masih bersantai-santai untuk menunda pulang. Bukan karena aku tak betah di rumah, tapi aku merasa tempat kerjaku adalah rumah kedua bagiku. Kalau kau

Menjadi Guru adalah Panggilan Hati

Impianmu.. Terbangkanlah tinggi.. Tapi slalu pijakkan kaki di bumi.. ~~ Sejatinya, setiap manusia pasti memiliki impian, harapan, dan cita-cita. Tak terkecuali diriku. Sejak kecil,aku sangat ingin menjadi guru. Terinspirasi dari guruku semasa SD, mampu membuatku semangat untuk menancapkan cita-cita tersebut dalam sanubariku. Usaha keras untuk giat belajarpun kulakukan, karena kata guruku, Jadi guru itu harus rajin belajar. Ketika aku SMK pun, aku diminta oleh teman-temanku untuk mengajarkan mereka jelang Ujian Kompetensi Akuntansi. Awalnya aku malu, tapi karena dorongan teman-teman dan aku pun memberanikan diri. Karena menurutku, ini adalah kesempatan ku untuk berlatih mengajar. Aku tidak membantu sendirian, tapi berdua dengan temanku. Di sekolah aku juga sering kali diminta menjadi asisten guru. Menjelang kelulusan SMK , aku memiliki keinginan untuk kuliah. Namun apa daya orang tuaku tidak memiliki biaya. Akhirnya aku pun memutuskan untuk bekerja di sebuah lembaga keuangan un