Langsung ke konten utama

2018 (?) Aku Siap !

2018 (?) Aku siap !
Mungkin sedikit terlambat aku menuliskan ini karena sekarang sudah memasuki hari kedua di tahun 2018. Tapi, bukankah terlambat lebih baik dibandingkan tidak sama sekali? Ya walaupun tetap saja lebih baik tepat waktu.

Semakin berjalannya waktu, seharusnya setiap orang harus sudah siap menyambut awal yang baru, dengan berbekal pengalaman dari serangkaian masa lalu yang telah dilewati. Mengevaluasi jejak perjuangan yang ditorehkan di tahun-tahun sebelumnya. Setelah dievaluasi, mestinya kita juga harus siap dengan perubahan-perubahan yang akan dilakukan nantinya untuk mencapai hasil yang lebih maksimal. Terlebih lagi, jika ada target yang belum tercapai. Mati-matian mencari cara bagaimana seharusnya langkah yang tepat agar mampu mencapai target tersebut. Karena kesiapan, bukan hanya sekedar ucapan. Tapi kesiapan yang matang menghadapi segala rintangan yang akan menghadang nantinya, dan terpenting adalah kesiapan menerima apa yang digariskan untuk kita. Bukan siap namanya kalau masih banyak mengeluh. Ngeluh itu manusiawi, tapi tidak baik jika dibiarkan tumbuh dalam jiwa kita. Bisa meracuni semua rencana yang telah kita buat.

Kadang kita sering lupa, ketika berusaha untuk mendapatkan keinginan, kita hanya mengandalkan diri kita saja. Kita hanya melibatkan diri kita saja. Kita menyombongkan kemampuan kita sendiri dan kadang lupa melibatkan Yang Maha Kuasa. Padahal, sekeras apapun usaha kita, sehebat apapun diri kita, tanpa Ridha Allah, sesuatu itu ga akan terjadi. Curi perhatiannya Allah, maka Allah tak akan segan untuk memberikan yang lebih padamu.

Pelajaran yang ku petik tahun lalu, satu impian terbesar ku belum terwujud, usaha keras sudah, doa orang tua pun sudah, namun ternyata ada yang lebih penting mempengaruhi itu semua. Yaitu Hablumminallah nya. Hubungan ku dengan Allah. Kita beriman aja masih ada istiqomah yang dipertanyakan. Kita belajar istiqomah saja masih sering disapa oleh kefuturan. Setiap orang pasti mengalami..Dan, futur itu tidak boleh dibiarkan lama-lama. Akan menjadi racun nantinya.
Satu-satunya harapan terbesar untuk dapat mewujudkan impian itu adalah dengan memperbaiki hubungan dengan Allah. Mencuri perhatian Allah. Tulus melakukan untuk mendapat ridha nya Allah.
Jadi, mulai saat ini, bulatkan tekad. Kuatkan azzam. Rubah pola hidup yang 'berantakan'. Karena semua berawal dari diri sendiri.

Katakan SIAP untuk tahun 2018 😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siklus Udara (Daur Biogeokimia)

  Karangan Persuasi Siklus Udara Oleh : Muhammad Iqbal SD5, SD Islam PLUS Edu/Prog Siklus udara berawal dari asap pabrik, asap mobil, dan napas yang dikeluarkan oleh makhluk hidup mengandung  CO2 dan diserap oleh tumbuhan melalui klorofil tumbuhan. Lalu tumbuhan mengeluarkan O2 yang nanti akan dihirup oleh manusia, dan manusia mengeluarkan CO2 yang akan diserap lagi oleh tumbuhan. Siklus udara disebut juga daur karbon / daur biogeokimia artinya adalah Biologi (Makhluk Hidup), Geografi (Lingkungan), dan kimia/senyawa (CO2 dan O2 ). Karbon dioksida di bumi sekitar 0,0030 % didapat dari : respirasi napas manusia, pembakaran hutan, asap pabrik dan erupsi gunung, jasad makhluk hidup yang diurai oleh dekomposer menjadi batu kapur, arang, dan minyak bumi yang akan digunakan untuk bahan industri/pabrik. Proses Biogeokimia berawal dari tumbuhan yang akan dimanfaatkan oleh lingkungan lalu kembali lagi diserap tumbuhan dalam bentuk senyawa/zat ( CO2 dan O2 ). Dalam tumbuhan a

Tentang Mereka yang Menjadi Penyemangatku

Pernahkah kau merasa sangat nyaman dan cinta terhadap pekerjaan mu? Kalau iya, beruntunglah. Karena kau melakukannya dengan hati yang ikhlas tanpa memperhitungkan imbalan yang kau dapat. Tapi, jika kau tidak merasakannya, mungkin kau harus bertanya lagi pada hati nurani mu, sudah ikhlas kah kamu menjalaninya? atau hanya sekedar tuntutan? Cek lagi niatnya ^^, Setiap episode kehidupan, itu sudah ditulis skenarionya oleh Allah. Tinggal bagaimana kita menjalananinya. Aku selalu percaya bahwa Allah tak akan menempatkan hambaNya di tempat yang salah. Karena Allah selalu tau apa yang terbaik bagi hambaNya. Tapi kadang kitanya saja yang tak pernah peka dengan sinyal yang Allah berikan. Kalau kau bertanya apakah aku sangat menikmati pekerjaanku, aku menjawab dengan mantap 'YA' , bagaimana tidak, ketika sudah waktunya pulang namun aku masih bersantai-santai untuk menunda pulang. Bukan karena aku tak betah di rumah, tapi aku merasa tempat kerjaku adalah rumah kedua bagiku. Kalau kau

Menjadi Guru adalah Panggilan Hati

Impianmu.. Terbangkanlah tinggi.. Tapi slalu pijakkan kaki di bumi.. ~~ Sejatinya, setiap manusia pasti memiliki impian, harapan, dan cita-cita. Tak terkecuali diriku. Sejak kecil,aku sangat ingin menjadi guru. Terinspirasi dari guruku semasa SD, mampu membuatku semangat untuk menancapkan cita-cita tersebut dalam sanubariku. Usaha keras untuk giat belajarpun kulakukan, karena kata guruku, Jadi guru itu harus rajin belajar. Ketika aku SMK pun, aku diminta oleh teman-temanku untuk mengajarkan mereka jelang Ujian Kompetensi Akuntansi. Awalnya aku malu, tapi karena dorongan teman-teman dan aku pun memberanikan diri. Karena menurutku, ini adalah kesempatan ku untuk berlatih mengajar. Aku tidak membantu sendirian, tapi berdua dengan temanku. Di sekolah aku juga sering kali diminta menjadi asisten guru. Menjelang kelulusan SMK , aku memiliki keinginan untuk kuliah. Namun apa daya orang tuaku tidak memiliki biaya. Akhirnya aku pun memutuskan untuk bekerja di sebuah lembaga keuangan un